Seni kriya merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang memiliki kekayaan tradisi dan keindahan. Banyak hasil seni kriya yang memiliki nilai jual tinggi dan digunakan sebagai produk kerajinan tangan yang bernilai seni. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih rinci mengenai pengertian, sejarah, fungsi, serta jenis-jenis seni kriya.
Pengertian Seni Kriya
Seni kriya adalah cabang seni rupa yang melibatkan keterampilan tangan dalam membuat benda atau objek yang memiliki nilai estetika dan fungsi. Benda-benda yang dihasilkan melalui seni kriya biasanya berupa karya kerajinan tangan seperti slot gacor server jepang ukiran kayu, anyaman, topeng, dan sebagainya.
Makna Kriya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Kata “kriya” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “karya” atau “kerja”. Dalam KBBI, kriya diartikan sebagai pekerjaan atau kerajinan tangan, atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah “craft”. Kriya merupakan kegiatan kreatif yang menghasilkan benda dengan keterampilan tangan, baik yang memiliki nilai guna maupun yang bersifat murni sebagai karya seni.
Pengertian Seni Kriya Menurut Para Ahli
Beberapa ahli juga memberikan pandangan mereka mengenai pengertian seni kriya:
-
Timbul Haryono menyatakan bahwa seni kriya adalah cabang seni yang lebih menekankan pada keterampilan tangan dalam proses pengerjaannya, sehingga menghasilkan benda atau objek dengan nilai seni.
-
Gustami menjelaskan bahwa seni kriya adalah karya seni yang memiliki karakteristik unik dan nilai estetika, simbolik, filosofis, dan fungsional. Seni ini didukung oleh keterampilan tinggi dalam pengerjaannya dan tergolong dalam seni adiluhung.
-
Soedarso Sp menjelaskan bahwa seni kriya berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti pekerjaan atau pembuatan, dan dalam kamus Winter, arti kata ini adalah “membuat”.
-
I Made Bandem menyatakan bahwa seni kriya berasal dari kata kriya, yang dalam bahasa Indonesia berarti pekerjaan atau keterampilan tangan.
Baca Juga : https://unkind.info/mengenal-pengertian-seni-rupa-tiga-dimensi-perkembangan-jenis-dan-mediumnya/
Sejarah Seni Kriya
Seni kriya sudah ada sejak zaman kuno dan memiliki akar tradisi yang kuat di nusantara. Pada zaman klasik, seni kriya menjadi media utama seni di Indonesia dan berkembang seiring dengan perjalanan sejarah. Seni kriya pada masa itu berfungsi tidak hanya sebagai karya seni adiluhung, tetapi juga sebagai media untuk menyampaikan nilai-nilai budaya, filosofis, dan simbolik.
Seiring berjalannya waktu, seni kriya terus berkembang dan banyak dipengaruhi oleh kebutuhan dan inovasi teknologi. Saat ini, seni kriya tidak hanya terbatas pada benda yang memiliki nilai guna, tetapi juga sebagai karya seni murni yang mengekspresikan keindahan dan keterampilan.
Fungsi Seni Kriya
Seni kriya memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
- Fungsi Estetika: Sebagai karya seni, seni kriya memberikan nilai keindahan dan keunikan pada setiap hasil kerajinan.
- Fungsi Fungsional: Banyak benda seni kriya yang dihasilkan memiliki fungsi praktis, seperti peralatan rumah tangga, aksesori, atau perhiasan.
- Fungsi Simbolik dan Filosofis: Seni kriya sering kali mengandung simbolisme yang mendalam, mengungkapkan nilai-nilai budaya dan filosofis yang ada di masyarakat.
- Fungsi Ekonomi: Produk-produk seni kriya dapat menjadi komoditas yang memiliki nilai jual tinggi dan menjadi mata pencaharian bagi banyak orang.
Jenis-Jenis Seni Kriya
Beberapa jenis seni kriya yang populer dan masih banyak dipraktikkan di Indonesia antara lain:
- Ukiran Kayu: Kriya ini melibatkan seni memahat atau mengukir kayu untuk membuat berbagai bentuk hiasan atau benda fungsional seperti patung, relief, dan furniture.
- Anyaman: Anyaman adalah seni kriya yang menggunakan bahan-bahan seperti rotan, bambu, daun, atau tali untuk membuat berbagai produk seperti tas, tikar, atau keranjang.
- Topeng: Pembuatan topeng merupakan salah satu seni kriya yang sering digunakan dalam pertunjukan seni tradisional. Topeng dibuat dengan keterampilan tinggi untuk menciptakan ekspresi wajah yang menggambarkan karakter atau makhluk tertentu.
- Keramik: Seni kriya keramik melibatkan pembentukan dan pembakaran tanah liat untuk membuat berbagai benda seperti vas, pot, atau alat makan.
Seni kriya adalah cabang seni rupa yang sangat kaya akan budaya dan tradisi. Melalui keterampilan tangan yang tinggi, seni kriya mampu menghasilkan karya yang tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga nilai guna dan fungsional. Seni ini terus berkembang dan menjadi bagian integral dari kebudayaan Indonesia, memberikan kontribusi besar baik dalam bidang seni, ekonomi, maupun kehidupan sehari-hari.
Jika Anda tertarik untuk mendalami lebih dalam tentang seni kriya, banyak referensi dan buku yang dapat membantu Anda memahami lebih jauh tentang teknik dan tradisi seni ini.